Dua gelandangan nakal mencari nafkah sebagai “tukang pupuk”, mengubah limbah dari toilet rumah petak menjadi pupuk yang dijual kepada petani lokal. Muncullah Okiku, putri tunggal seorang samurai yang telah gugur, dan di antara tumpukan kotoran yang meluap, kisah cinta yang penuh gizi pun terungkap.
